Sabtu, 28 November 2015

BALI, PURA BESAKIH, DAN KUTUKAN 7 KETURUNAN

Pura Agung Besakih




Judul yang seram, bukan? :)
Pulau yang dahulu dianggap orang-orang asing adalah ‘surga turun ke bumi’, apakah akan berakhir????
Kenapa Pulau Bali yang dijuluki The Island Of Paradise, sampai bisa disinyalir akan mendapat Kutukan 7 Keturunan????


Blog ketiga Ayu Sulastrini for International Architecture ini saya tulis bertepatan dengan memperingati Hari Raya Suci Saraswati, hari raya suci yang dipercaya sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan ke bumi dalam wujud-Nya sebagai Sang Hyang Bhatara Saraswati, dewi suci nan cantik jelita yang menunggangi seekor angsa putih, adalah sang penguasa ilmu pengetahuan personafikasi Tuhan Yang Maha Esa.



Pura Agung Besakih


 
Hmmm…

Pulau Bali akan mendapat bencana dan Orang-orang Bali akan mendapat kutukan 7 keturunan???? Bagaimana bisa?
Bisa saja bila penyebabnya dilihat dari banyaknya penilaian, bahwa Orang-orang Bali sebagai penghuni Pulau Bali saat ini telah mengalami degradasi moral!
Saya tidak heran…
Karena saya sendiri yang juga ‘Orang Bali’ adalah korban degradasi moral suku sendiri!
Maksudnya?

Hmmmm….

Degradasi moral diartikan sebagai penurunan moral atau moral dangkal….
Saya adalah contoh korban ‘Orang Bali’ yang ‘dijual’ oleh oknum-oknum  Orang Bali sendiri kepada orang-orang suku non-Bali....
Bahkan mungkin saya adalah salah satu 'Orang Bali' pertama yang merasakan moral Orang-orang Bali mulai mengalami penurunan / degradasi moral dimana telah menjadi lebih individualis, komersialis, dan semakin materialistis.

 Awalnya saya ‘dikerjai’ dengan cara mengadu saya dengan suku-suku non-Bali yang dialkukan oleh oknum-oknum Orang-orang Bali ini, lama-kelamaan oknum-oknum Orang-orang Bali ini merasa bisa mendapat keuntungan dengan mengadu domba saya, akhirnya saya malah sudah menjadi ladang ‘proyek’ yang bisa mendatangkan keuntungan untuk oknum-oknum Orang-orang Bali ini.
Saya, yang dulunya sangat fanatik membela kepentingan dan keajegan Pulau Bali tak menyana saya malah ‘dijual’ dijadikan proyek oleh oknum-oknum Orang-orang Bali itu sendiri.

Hmmmm….
Begitulah…. sebagai salah satu 'Orang Bali' pertama yang menyaksikan jiwa Orang-orang Bali sekarang sudah sangat ‘melenceng’ dibandingkan jiwa luhur para leluhur Orang-orang Bali yang sejatinya sangat bersahaja.
Orang-orang Bali sekarang telah berubah ke arah individu-individu yang berjiwa lebih mementingkan kepentingan diri sendiri dibandingkan kepentingan masyarakat banyak seperti yang seharusnya telah diwariskan selama ratusan tahun oleh para leluhurnya dan seharusnyalah bisa menjadi adat dan budaya agung yang wajib Orang-orang Bali lestarikan.
  

Tapi malahan yang membuat saya sebagai ‘Orang Bali’ semakin tercengang dan nyaris tidak percaya, adalah melihat perubahan ‘kepribadian’ dari banyak Orang-orang Bali saat ini, dimana saya melihat banyak Orang-orang Bali yang bahkan tidak mengenal yang namanya rasa menolong orang lain dan melaksanakan persembahan kepada Tuhannya dengan tulus ikhlas seperti yang selalu dilaksanakan oleh para leluhurnya terdahulu…
Sungguh-sungguh disayangkan, yang saya dapatkan sekarang, banyak Orang-orang Bali yang hanya mempunyai pandangan hidup: kerja itu digotongroyongkan untuk orang lain, tapi ‘diproyekkan’ untuk diri sendiri!

HA HA HA HA
Orang Bali sejatinya dikarmakan sebagai ‘Pelayan Tuhan’
Orang Bali sebagai pelayan Tuhannya sudah berlangsung selama lebih dari setengah millenium

 Budaya yang sangat adi luhung tersebutlah yang telah menjadikan Pulau Bali memiliki nama yang harum sehingga menyandang gelar The Best Island of The World dengan budaya yang tersohor ke seluruh penjuru dunia, gemah ripah loh jinawi, bahkan bisa dianggap setiap jengkal tanah di Pulau Bali ini adalah suci!!!
Secara ilmu pengetahuan modern pun Taksu Suci Pulau Dewata ini pernah terbukti, yaitu melalui satelit-satelit NASA yang berjarak ribuan kilometer dari bumi tersebut telah menjadi saksi kesucian tanah Pulau Bali, di tengah luasnya kegelapan angkasa raya tanpa batas, tertangkaplah sebuah titik kecil yang mengeluarkan cahaya berkerlap-kerlip, setelah disoroti lebih mendekat ke bumi, ternyata titik kecil yang mengeluarkan cahaya berkerlap-kerlip adalah…… Pulau Bali

  


Finalis Miss World 2014 menghaturkan persembahyangan di Pura Agung Besakih



Apalagi jengkal-jengkal tanah Bali yang diatasnya berdiri sebuah Pura Luhur Agung Besakih, pura agung tempat bersemayamnya para leluhur seluruh masyarakat Bali. Pura utama Orang Bali, jiwa, ruh, nyawa, nasib,Orang Bali…




Brahma Wisnu Siwa – Tri Murti
Pura Penataran Agung, Pura Agung Besakih



Pura Penataran Agung, Pura Agung Besakih




Tetapi bila masyarakat Bali banyak yang menyalahkan pejabat-pejabatnya saja yang menjadi penyebab kehancuran peradaban Bali di masa datang, saya malah setuju tidak sampai 100%...
Berapa sih jumlah manusia yang namanya pejabat di Pulau Bali?
Buktinya degadrasi moral yang saya rasakan sebagai korban, diawali dari oknum-oknum Orang-orang Bali yang sama sekali tidak menduduki jabatan apa-apa, dimana kebanyakan adalah oknum-oknum Orang-orang Bali yang menjadikan saya ‘proyek’ adalah berasal dari yang tidak berpunya, dan orang yang berpunya tetapi besar nafsu dan keserakahan!!!!
Itu kenyataan di lapangan….




Pura Gelap, Pura Agung Besakih


Pura Gelap, Pura Agung Besakih



Apa hubungannya Pura Besakih dengan kutukan 7 keturunan????

Degradasi moral masyarakat Bali membuat sense Orang-orang Bali pada penghormatan terhadap alam, tanah, leluhur, dan Tuhannya sangat menurun ke titik yang sangat mengkhawatirkan….
Apa akan dikotori juga kawasan Pura Agung Besakih seperti yang telah terjadi di Pura Suci Tanah Lot dengan pembangunan hotel-hotelnya? Jual saja lagi untuk kepentingan materi dunia, bangun saja pencakar-pencakar langit City-City Hotel untuk mengelilingi Pura Agung Besakih….



Terus saja jangan dengarkan saya....

Hmmmm....



Pura Agung Besakih