![]() |
Selamat Hari Raya Kuningan! Masih dalam rangkaian upacara memperingati Kemenangan Dharma melawan Adharma, sebagai pengejawantahan Tuhan Yang Maha Esa sebagai Sang Penguasa Kebajikan, pada blog Ayu Sulastrini for International Architecture kali ini, saya akan membahas mengenai penerusan perencanaan sebuah situs arca berskala internasional yang sempat mangkrak selama 19 tahun akibat krisis moneter, yaitu patung Garuda Wisnu Kencana, dimana Bhatara Visnu sendiri adalah personafikasi sendiri dari Tuhan Yang Maha Esa.
Disamping itu, Patung
Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan
dunia.
Dan yang tak kalah
menariknya, pada penulisan blog ini saya juga ingin mensejajarkan antara
Rencana Pembangunan Patung Garuda Wisnu Kencana dengan Rencana Reklamasi Teluk
Benoa.
Hmmmmmm……
Hmmmmmm……
Hmmmmmm……
‘orang bali ingin kaya? orang
bali ingin selamat? orang bali ingin ikut cicipi ‘ROTI’ reklamasi
teluk benoa?’
Tentu saja semua manusia ingin kaya dan selamat, begitu juga Orang
Bali, yang ingin ikut mencicipi ‘roti’ tanahnya sendiri. Itu adalah hal yang
wajar dan manusiawi.
Tapi bagaimana caranya
Orang Bali bisa kaya dan juga ‘selamat’ kalau yang diharapkan Orang Bali adalah
sebuah proyek raksasa yang akan dibangun di areal yang disakralkan seperti
lautan pulaunya? Bagaimana caranya Orang Bali bisa kaya dan juga ‘selamat’
kalau yang diharapkan Orang Bali adalah sebuah proyek raksasa yang sebelumnya sudah
berulang kali mendapatkan peringatan keras dari para Sulinggihnya?
Agama Hindu yang
dipeluk Orang Bali memiliki 3 Bhatara Utama sebagai personafikasi dari Tuhan Yang
Maha Esa, yaitu : Bhatara Brahma bertugas Mencipta, Bhatara Wisnu bertugas
sebagai Pemelihara, dan Bhatara Siwa bertugas
sebagai Pelebur / Pralaya.
Hmmmmmm……
Dan salah satu dari
ketiga Bhatara tersebut, yaitu Bhatara Siwa Sang Pelebur, memiliki tempat
berendam kesukaan di muka Bumi ini,
yaitu letaknya di Laut Selatan Bali.
![]() |
Salah Satu
Tempat Berendam Bhatara Siwa di bumi adalah Laut Selatan Bali
|
Sebagai 'orang eksakta' saya akan menerjemahkan Bahasa Para
Sulinggih kedalam bahasa gambar Ilmu Pengetahuan Modern, sebagai berikut :
![]() |
Letak Kepulauan Indonesia dilalui dan diapit oleh 4 Patahan/ Lempeng Bumi : Lempeng Eurasia, Lempeng Filipina, Lempeng Pasifik, dan Lempeng India - Australia |
Letak Kepulauan Indonesia dilalui dan diapit oleh 4 Patahan/ Lempeng Bumi : Lempeng Eurasia, Lempeng Filipina, Lempeng Pasifik, dan Lempeng India - Australia |
![]() |
Letak Kepulauan Indonesia dilalui dan diapit oleh 4 Patahan/ Lempeng Bumi : Lempeng Eurasia, Lempeng Filipina, Lempeng Pasifik, dan Lempeng India - Australia |
![]() |
Letak Kepulauan Indonesia dilalui dan diapit oleh 4 Patahan/ Lempeng Bumi : Lempeng Eurasia, Lempeng Filipina, Lempeng Pasifik, dan Lempeng India - Australia |
![]() |
Batas pertemuan Lempeng Samudera dengan Lempeng Benua |
![]() |
Interaksi Patahan / Lempeng Bumi |
![]() |
Interaksi Patahan / Lempeng Bumi |
![]() |
Contoh Kondisi Patahan / Lempeng Bumi saat terjadi Gempa Kerak Bumi Bawah Laut di Sumatra Barat |
![]() |
Proses terbentuknya Gelombang Tsunami setelah terjadinya Gempa Kerak Bumi Bawah Laut |
![]() |
Proses terbentuknya Gelombang Tsunami setelah terjadinya Gempa Kerak Bumi Bawah Laut |
![]() |
Proses terbentuknya Gelombang Tsunami setelah terjadinya Gempa Kerak Bumi Bawah Laut |
Hmmmmmm……
Bagaimana?????? ^_^
Apakah Orang Bali SUDAH SIAP MENCOBA menjadikan
Bali Island / Pulau Bali yang namanya
itu sudah tersohor ke seluruh penjuru dunia , dan DIJAMIN akan menjadi lebih
tersohor 100 kali lipat lagi dengan nama barunya Atlantis Island…. Mau????
Atau Orang Bali senang
PENASARAN, siapa tahu, siapa tahu? Coba-coba saja mereklamasi
Teluk Benoa itu, siapa tahu.............
![]() |
Bali Island become Atlantis
Island?
|
“WAHAI
MANUSIA! JANGANLAH ENGKAU MELAKUKAN
PERBUATAN YANG NANTI MENJADI PENYESALAN DAN SIA-SIA!”
Hmmmmmm……
Hmmmmmm……
Hmmmmmm……
Menulis semua hal itu diatas bagi saya secara pribadi cukup
menjadi beban tersendiri, dan tidaklah ‘semudah’ perkiraan orang-orang yang
membaca tulisan blog saya kali ini. Alasannya karena latar belakang saya; saya
yang dibesarkan oleh Budaya Kristiani yang telah mengakar kuat sehingga bagai setengah dari jiwa saya, dimana Budaya
Kristiani yang secara Kultur Sosial adalah didominasi budaya Bangsa Barat yang
memiliki peradaban serba cepat, maju, modern, dan futuristik. DAN SAYA SANGAT
GILA ITU SEMUA!
Ditambah dengan
profesi saya sebagai seorang Arsitek,
yang adalah terlahir sebagai seorang
perancang dan pembangun peradaban, tentunya sangat bertentangan dengan
tulisan saya diatas.
Bagaimana tidak,
dijaman saya mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) yang notabene memberikan 3 kolom pilihan
Jurusan, saya berkeras hanya mengisi 1 kolom pilihan saja, hanya
satu-satunya! ARSITEKTUR! Sebuah
pertaruhan masa depan! MenyingkIRkan seluruh cita-cita kuat saya yang lainnya! yaitu
menjadi seorang Dokter atau menjadi seorang Psikolog……..
Kenapa??????
Jawaban saya tanpa
tedeng aling-aling :‘SAYA INGIN MENJADI ORANG KAYA RAYA TANPA TERHALANG!’ (saat
itu saya belum paham arti menjadi seorang pengusaha)
Apa maksudnya? Memangnya menjadi seorang Dokter atau menjadi seorang
Psikolog tidak bisa menjadi orang kaya raya????
Tentu saja banyak
Dokter dan Psikolog sukses bisa menjadi orang kaya raya… Tapi itu semua diluar garis rejeki masing-masing
orang……Karena yang jelas
menjadi seorang Dokter atau menjadi seorang Psikolog tidak memungkinkan menjadi
pribadi-pribadi yang TIDAK BERNURANI saat melihat pasien-pasiennya yang kurang
mampu membayar!
Tidak begitu dengan
seorang Arsitek, bukan? Seorang Arsitek DIPASTIKAN
memiliki ‘pasien-pasien’ yang berduit! Itulah arti niat utama dari cita-cita saya : ‘Saya Ingin Menjadi
Orang Kaya Raya Tanpa Terhalang!’
(Jalan pikiran jebolan
seorang siswi Sekolah Menengah Atas berumur 18 tahun)
Tak salah rupanya kalimat yang mengatakan :‘Dokter berdoa supaya banyak orang sakit, Arsitek berdoa supaya banyak
orang kaya-raya’ ^_^ (bercanda)
Terus, mengapa saya
malahan menulis hal yang bersangkutan dengan PERINGATAN-PERINGATAN SPIRITUAL DALAM PERWUJUDAN PROYEK REKALAMASI
TELUK BENOA?!
Katanya saya ingin menjadi orang kaya raya?
MUNAFIKKAH SAYA?!
Tentu jawaban saya selanjutnya adalah
setengah jiwa saya yang lainnya
adalah Budaya Hindu Bali, yang tidak mungkin terhapus begitu saja darah yang
mengalir dalam tubuh saya adalah Darah Bangsawan Ksatria Bali, yang sudah
diwariskan oleh Leluhur Agung saya dari belasan keturunan keatas sejak ratusan
tahun yang lalu. Sehingga apa yang saya tulis di blog ini adalah sebentuk
TANGGUNG JAWAB, PANGGILAN ILMIAH NURANI, dan PERPANJANGAN LIDAH dari
Petunjuk-petunjuk suci Sang Maha Pencipta maupun wacana yang disampaikan oleh Para
Sulinggih.
Hmmmmmm……
Bisa dibayangkan bukan, betapa saya harus memiliki kemampuan menjadi
PENGENDALI yang mumpuni untuk mampu memegang arah 2 Kutub Budaya Kristiani dan Budaya Hindu Bali yang mengalIR
KUAT dalam setiap buah pemikIRan dan setiap langkah kehidupan saya, sehingga
saya dapat menghidari pengaruh negatif yang bisa saja bermunculan misalnya
timbulnya daya saling tarik menarik yang berlawanan arah atau malah saling
berbenturan antara Kutub Kristiani dan Kutub Hindu Bali dalam jiwa saya……
Dimana nantinya saya akan
menggunakan 2 Kutub Kuat ini, yang akan saya arahkan menjadi sebuah bentuk VIBRASI
HARMONIS antara Kutub Kristiani dan Kutub Hindu Bali, sehingga akan menjadi
wujud anugerah6810 Sang Maha
Pencipta sehingga menuju suatu wujud KEKUATAN BINTANG JAGAT RAYA yang nantinya mampu
membuat saya semakin mampu melahirkan KARYA-KARYA ARSITEKTUR DUNIA yang
bermanfaat bagi seluruh masyarakat Internasional…….. AMIN AMIN AMIN
Hmmmmmm……
Hmmmmmm……
Hmmmmmm……
NAH6810………
Untuk mencapai
cita-cita Orang Bali kaya dan selamat, saya secara pribadi
lebih mengusulkan kepada seluruh lapisan masyarakat Bali baik dari lapisan
rakyat biasanya hingga ke lapisan para pejabatnya untuk KONSENTRASI PENUH
kepada pembangunan WUJUD UTUH PATUNG GARUDA WISNU KENCANA yang direncanakan
setinggi 126 meter tersebut. Dimana saya menilai; setelah Patung Garuda Wisnu Kencana
sukses berdiri sejajar sebagai salah satu situs arca tertinggi di dunia,
gagasan terbaik yang saya usulkan selanjutrnya akibat dari efek kesuksesan pembangunan
Patung Garuda Wisnu Kencana adalah membuat sebuah KOTA SATELIT hingga
seluas-luasnya daerah situs Patung Garuda Wisnu Kencana tersebut yang terletak
di kawasan Unggasan-Jimbaran hingga mencapai kawasan Nusa Dua, nantinya saya
harapkan dapat kian berkembang lagi menjadi wujud sebuah MEGAPOLITAN.
Sehingga untuk
mewujudkan cita-cita Orang Bali kaya dan juga selamat, dapat terpenuhi kedua-duanya,
tanpa mencemari titik-titik sakral yang dimiliki pulau kecil ini.
![]() |
Pembangunan
Garuda Wisnu Kencana menjadi salah satu ikon arca tertinggi nomor 3 di dunia
|
![]() |
Patung Garuda
Wisnu Kencana mengalahkan ketinggian Patung Liberty
|
Setelah dibangun seutuhnya, Patung Garuda Wisnu Kencana juga
akan menjadi Patung Dewa-dewa Hindu tertinggi di dunia.
![]() |
Murugan Murti,
Malaysia (42.7 m)
|
![]() |
Hanuman Murti,
India (33 m)
|
![]() |
Shiva of the
Hari – Ki - Pauri, India (30.5 m)
|
Memang membuat sebuah kota Megapolitan di daerah kering
berkarang cadas seperti di daerah paling selatan pulau Bali ini tidaklah ‘spektakular’
mereklamasi sebuah teluk kosong menjadi gugusan pulau-pulau buatan…. Sehingga
keuntungannya mungkin saja memang tidak sehebat seperti membuat reklamasi pulau-pulau,
baik dari segi merekrut para investor hingga nantinya mendatangkan wisatawan….Tapi
kalau Orang Bali mau kaya dan ‘selamat’? Sepertinya Orang Bali harus lebih bisa
meredam sifat ketamakan dan keserakahan….
Selanjutnya, menurut
saya pembangunan Patung Garuda Wisnu Kencana dapat menjadi perintis jalan yang layak dipertimbangkan sebagai PENGGANTI proyek
Reklamasi Teluk Benoa.
Lihatlah rencana pembangunan Patung Garuda Wisnu Kencana dari
sudut pandang yang lebih positif dan lebih bijak, misalnya dilihat dari
kunjungan rata-rata per-harinya untuk saat ini saja obyek Garuda Wisnu Kencana
sudah dikunjungi sekitar 2000 – 3000 orang wisatawan. Hal positif lainnya, yaitu
telah tersedia sarana pendukung disekitar obyek Garuda Wisnu Kencana antara
lain : 20 Hotel bintang 1, 37 Hotel bintang 2, 48 Hotel bintang 3, 151 Hotel
bintang 4, 53 Hotel bintang 5, 160 Villa, 18 Resort, dll. tak terkecuali juga
patut dipertimbangkannya jarak antara obyek Garuda Wisnu Kencana dengan bandara
internasional Ngurah Rai hanya berjarak 12 km.
![]() |
Pre Wedding at Garuda Wisnu Kencana
|
![]() |
Pre Wedding at Garuda Wisnu Kencana
|
Selain itu jangan lupa
pula, obyek Garuda Wisnu Kencana juga memiliki obyek-obyek wisata pendukung disekitarnya
yang tak kalah sohornya dan juga sudah mendunia yaitu : Pura Uluwatu-nya, Pantai
Suluban atau nama lainnya Pantai Blue
Point, Pantai Dreamland, Pantai
Pandawa, Pantai Karma Khandara yang menggunakan elevator untuk mencapinya, Pantai Tegal wangi, Pantai Balangan, Pantai
Padang-Padang yang pernah menjadi salah satu lokasi syuting artis Julia Robert
di Film Eat-Pray-Love, serta Pantai Jimbaran yang sangat popular dengan wisata
kuliner tepi pantainya yang romantis.
![]() |
Pantai Padang – Padang yang ditutup
selama proses syuting film Eat Pray Love
|
![]() |
Julia Roberts dan Javier Bardem Matirtha
(Julia Robert and Javier Bardem drink holy water)
|
![]() |
Julia Roberts syuting Film Eat Pray Love di Pantai Padang - Padang
|
![]() |
Julia Roberts dan Javier Bardem syuting
Film Eat Pray Love di Pantai Padang – Padang
|
![]() |
Julia Roberts dan Javier Bardem syuting Film Eat Pray Love |
![]() |
Film Eat Pray Love |
![]() |
Turis berselancar di Pantai
Padang-Padang
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar