Selasa, 04 Oktober 2016

GWK_GARUDA WISNU KENCANA GO TO LIBERTY 2





Selamat Hari He.wan Sedunia Karib-karibku yang terhormat dan terkasih di seluruh penjuru dunia…... Bertemapat dengan peringatan Hari Hewan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 4 September, maka saya melanjutkan penulisan blog Ayu Sulastrini for International Architecture :  GWK_GARUDA WISNU KENCANA GO TO LIBERTY jilid 2, yang tak terlepas dari keberadaan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana ini adalah merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia.

Hmmmmmm……

Hmmmmmm……

Hmmmmmm……

Tentu tak lengkap rasanya membahas Pembangunan Patung Garuda Wisnu Kencana tanpa menyebut nama Master Pematungnya yaitu Bapak Nyoman Nuarta seorang Pematung yang sudah bertaraf internasional.

 
Nyoman Nuarta seniman di balik Patung Garuda Wisnu Kencana

 Meski sempat terhenti selama 19 tahun, namun sebagian potongan-potongan Patung Garuda Wisnu Kencana sudah dikirim ke Bali, dan sebagian lagi masih di studio Bapak Nyoman Nuarta yang terletak di Bandung.

DisinyalIR, patung dengan biaya pembuatan sebesar 300 Miliar Rupiah ini ditargetkan akan rampung dalam waktu  3 tahun lagi. Nantinya akan ada 400 truk tronton yang akan mengangkut potongan patung Garuda Wisnu Kencana dari bengkel produksinya tersebut di Bandung ke Bali.
  

Proses Pembuatan Kepala Patung Bhatara Wisnu


 
Proses Pembuatan Kepala Burung Garuda Kencana
 
Potongan Patung Tangan Bhatara Wisnu
 

Monumen Patung Garuda Wisnu Kencana akan memiliki dua bagian, yakni patung utama yang terbuat dari kurang lebih 3.000 ton tembaga, dan beberapa bagian dari patung seperti mahkota dan perhiasan garuda yang akan dilapisi dengan mozaik emas. Sedangkan bagian keduanya adalah pedestal patung, yang merupakan bangunan seluas kurang lebih 30.000 m2 di atas lahan seluas kurang lebih 10.000 m2


  

Hmmmmmm……

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana  ini mempunyai beberapa tempat rekreasi di antaranya:

1.    Wisnu Plaza


 
Wisnu Plaza
          


Wisnu Plaza berlokasi di areal paling tinggi di daerah Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, sehingga dapat melihat panorama di bawahnya. Patung Garuda Wisnu Kencana, sebagai titik pusat dari Wisnu Plaza, dikelilingi oleh air mancur dan air sumur di dekatnya suci yang katanya tidak pernah kering bahkan pada musim kemarau.
Parahyangan Somaka Giri ditempatkan di sebelah Patung Garuda Wisnu Kencana, yang secara historis telah dipercaya oleh rakyat di daerah tersebut sebagai berkat dengan kekuatan magis yang kuat untuk menyembuhkan penyakitnya dan meminta para dewa hujan selama musim kemarau. Karena lokasinya di areal yang paling tinggi (di atas bukit), sehingg situs alam ini dianggap orang para orang suci dan penduduk setempat sebagai sumber air suci.

 
Parahyangan Somaka Giri
 

2.    Street Theater


 
Street Theater

 Street Theater adalah merupakan hulu dan hilir perjalanan kunjungan ke Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana. Di sini kita dapat menemukan banyak toko dan restoran di satu tempat dan dimana semua perayaan terjadi.

Anda bisa mendapatkan souvenir Bali dan merchandise Garuda Wisnu Kencana khususnya di Garuda Wisnu Kencana Souvenir Shop dan Bali Art Market. Kita bahkan dapat menemukan spa tradisional Bali beserta produk aromaterapinya, atau bagi yang ingin mencoba pijat refleksi kaki tradisional Bali setelah berjalan-jalan? ^_^
Di areal ini, kita juga dapat menikmati kegiatan berbelanja dan makan kita sambil ditemani seni kebudayaan tradisional Bali seperti Barong, Rindik, dan Parade.




Garuda Wisnu Kencana Souvenir Shop
 

3.    Lotus Pond




Lotus Pond

                        
Lotus Pond
 
Lotus Pond
 

Lotus Pond adalah area outdoor terbesar dan terluas di areal Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana dan juga merupakan areal Taman Budaya terbesar di Bali. Sehingga Lotus Pond adalah tempat yang tepat untuk mengadakan acara outdoor berskala internasional, seperti konser-konser musik dunia dan pertemuan-pertemuan berskala internasional. Lotus Pond adalah tempat yang unik dengan pilar batu kapur di sisi dan Patung Kepala Garuda Kencana sebagai latar belakang.



 
Garuda Plaza, patung-patung Latar areal Lotus Pond

 
Patung-patung latar areal Lotus Pond

  
Lotus Pond berarti Kolam Teratai, dimana Teratai adalah bunga sebagai simbol utama penanda awal dari suatu proses lahirnya kehidupan, keindahan, kemakmuran, dan kesuburan. Bhatara Wisnu juga selalu membawa bunga teratai di tangannya dan hampir semua Dewa-Dewi Hindu duduk di atas bunga teratai ataupun membawa bunga teratai.

Bunga teratai sendiri memiliki keunikan dimana tanaman teratai yang tumbuh di air, memiliki akar yang berada di dalam lumpur, memiliki tangkai yang menyulur ke atas dari dalam air ke udara, dan menyebarkan bunganya ke atas air tempatnya mengambang.
Akar teratai tenggelam dalam lumpur, melambangkan sebuah kehidupan secara material. Tangkai teratai yang menyulur di dunia air dan dunia udara, melambangkan adanya kehidupan secara astral. Sedangkan bunga teratai mengambang di atas air dan membuka ke langit, melambangkan spiritual yang tinggi.
Sehingga bunga teratai secara keseluruhan melambangkan kehidupan manusia (mikrokosmos) dan juga melambangkan alam semesta jagat raya (makrokosmos).



 

4.    Indraloka Garden



 
Indraloka Garden
 

Taman ini diberi nama Indraloka Garden yang memiliki arti istana Bhatara Indra,  dimana Bhatara Indra adalah Bhatara sebagai sang penguasa swargaloka / nirwana, Bhatara yang memiliki istana yang paling indah diantara para Bhatara di swargaloka / surga. Indraloka Garden adalah salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana yang dipergunakan sebagai tempat mengadakan pesta kecil dan menengah, perkumpulan-perkumpulan, dan upacara pernikahan. Kita bisa melihat panorama di ujung Bali Selatan dari atas Indraloka Garden.



 

5.    Amphitheatre



 
Amphitheatre

 Amphitheatre adalah area outdoor untuk pertunjukan khusus dengan akustik yang dirancang dengan baik. Dimana di setiap sore pengunjung bisa menyaksikan Tari Kecak ataupun yang akan dipadukan dengan seni tari dari berbagai macam budaya lainnya secara gratis yaitu sekitar pukul 18.30 - 19.30 WITA.




 6.    Tirta Agung













Tidak ada komentar:

Posting Komentar